The seminar is open to interested people from outside of Indonesia. IAIN Kendari [email protected] ABSTRACT This research discusses the. This research does not deny that the non English major students (PAI. Inggris Untuk Percepatan Pendidikan Di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Di Propinsi Bali.
Kiranya tidak asing lagi apabila mendengar guru-guru Agama yang menyatakan keluhan-keluhan tentang pengajaran materi pendidikan agama, khususnya di sekolah-sekolah umum. Hal ini disebabkan karena adanya faktor ketakutan dari siswa itu sendiri yang menganggap materi pendidikan agama adalah materi yang paling menyulitkan untuk dipelajari. Ketika seorang guru memberikan materi pendidikan agama saat itu juga siswa merasa kurang berminat, kurang termotivasi untuk mempelajari atau untuk menerimanya. Akibatnya, dapat mengurangi keefektifan proses belajar mengajar. Demikian juga alokasi waktu yang diberikan untuk mata pelajaran PAI di sekolah-sekolah umum (1 x pertemuan dalam seminggu / 2 x 45 menit).
Bagaimana mungkin siswa dapat membaca dengan fasih, menulis dengan tepat dan benar, menghafal dengan cepat. Dengan latar belakang basic agama yang minim sekali sementara waktu yang diberikan untuk materi pendidikan agama sangat sedikit sekali. Hal inilah yang menjadi penghalang ketercapaian hasil yang memuaskan. Akan berbeda sekali dengan siswa madrasah pada umumnya yang telah memiliki latar pendidikan agama. Lebih mudah untuk membaca, mudah dalam menulis dan menghafal sehingga tidak terdapat kesulitan-kesulitan untuk mempelajari materi pendidikan agama.
Berdasarkan fenomena-fenomena di atas sebagai gambaran problema dalam memperoleh efektifitas dan efisien pembelajaran materi pendidikan agama, maka disini penulis tertarik untuk mengangkat permasalahan tersebut melalui pendekatan teoritis dan empirik. Maka dari itu disini penulis mencoba untuk mengambil judul “Penggunaan Metode Drill Dalam Mengatasi Kesulitan Belajar Siswa Pada Materi Pendidikan Agama Islam Kelas II-1 Di SMU Negeri 1 Batu”. Dari sini diharapkan dapat menemukan pemecahannya sehingga dapat mencapai tujuan yang diharapkan. Rumusan Masalah.
Sebelum mendefinisikan tentang metode drill terlebih dahulu mengetahui tentang metode mengajar itu sendiri. Metode mengajar adalah cara guru memberikan pelajaran dan cara murid menerima pelajaran pada waktu pelajaran berlangsung, baik dalam bentuk memberitahukan atau membangkitkan. Oleh karena itu peranan metode pengajaran ialah sebagai alat untuk menciptakan proses belajar mengajar yang kondusif. Dengan metode ini diharapkan tumbuh berbagai kegiatan belajar siswa sehubungan dengan mengajar guru, dengan kata lain terciptalah interaksi edukatif antara guru dengan siswa. Dalam interaksi ini guru berperan sebagai penggerak atau pembimbing, sedangkan siswa berperan sebagai penerima atau yang dibimbing. Proses interaksi ini akan berjalan dengan baik jika siswa lebih aktif di bandingkan dengan gurunya.
Oleh karenanya metode mengajar yang baik adalah metode yang dapat menumbuhkan kegiatan belajar siswa dan sesuai dengan kondisi pembelajaran. Bentuk- bentuk Metode Drill dapat direalisasikan dalam berbagai bentuk teknik, yaitu sebagai berikut:. Teknik Inquiry (kerja kelompok) Teknik ini dilakukan dengan cara mengajar sekelompok anak didik untuk bekerja sama dan memecahakan masalah dengan cara mengerjakan tugas yang diberikan.
![]()
Teknik Discovery (penemuan) Dilakukan dengan melibatkan anak didik dalam proses kegiatan mental melalui tukar pendapat, diskusi. Teknik Micro Teaching Digunakan untuk mempersiapkan diri anak didik sebagai calon guru untuk menghadapi pekerjaan mengajar di depan kelas dengan memperoleh nilai tambah atau pengetahuan, kecakapan dan sikap sebagai guru. Teknik Modul Belajar Digunakan dengan cara mengajar anak didik melalui paket belajar berdasarkan performan (kompetensi). Teknik Belajar Mandiri Dilakukan dengan cara menyuruh anak didik agar belajar sendiri, baik di dalam kelas maupun di luar kelas. Agar hasil latihan memuaskan, minat instrinsik diperlukan. Tiap-tiap langkah kemajuan yang dicapai harus jelas. Hasil latihan terbaik yang sedikit menggunakan emosi.
Latihan –latihan hanyalah untuk ketrampilan tindakan yang bersifat otomatik. Latihan diberikan dengan memperhitungkan kemampuan/ daya tahan murid, baik segi jiwa maupun jasmani.
Adanya pengerahan dan koreksi dari guru yang melatih sehingga murid tidak perlu mengulang suatu respons yang salah. Latihan diberikan secara sistematis.
Latihan lebih baik diberikan kepada perorangan karena memudahkan pengarahan dan koreksi. Latihan-latihan harus diberikan terpisah menurut bidang ilmunya.
Comments are closed.
|
AuthorWrite something about yourself. No need to be fancy, just an overview. ArchivesCategories |